Selasa, 29 Desember 2015

Daftar Pengusaha Alumni SMK Negeri 7 Semarang [bantuan untuk update]

Siapa saja alumni stm pembangunan semarang yang menjadi pengusaha:
1.) JAYA SETIABUDI [ founder PT.Yuk Bisnis Indonesia]
2.) OKKY PRASETIYO [Founder CV.Sekaran Group]
3.)
4.)
5.)
6.)
7.)

Untuk nama nama yang lain, penulis minta masukan, bisa sms/wa ke 085640049191, atau bisa mampir ke kantor penulis.
H.O.T (House Of TeacherPreneur)
jalan raya sekaran no.7 gunungpati semarang

Sabtu, 17 Oktober 2015

Sekaran group adalah

sekarangroup adalah sebuah perusahaan dengan tagline syariah holding company. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu syariah holding company cek via web : www.sekarangroup.tk
HP. 085640049191
salah satu lini bisnis kami, dibidang kuliner,yaitu bebek bakar madu

[img]http://s.kaskus.id/images/2015/10/17/8278152_201510170327400852.png[/img]

Kamis, 08 Oktober 2015

Peluang lulusan sarjana pendidikan menjadi pengusaha

Bagi agan lulusan pendidikan sangat banyak peluang usaha yang bisa agan manfaatkan. Mulailah dari hobi dan juga hal terdekat yang bisa agan lakukan. Kuncinya adalah keyakinan
#teacherpreneur indonesia
#guru wirausaha

Rabu, 12 Agustus 2015

Menggerakkan ekonomi negara dengan wirausaha smk by teacherpreneur indonesia

Indonesia merupakan negara yang sangat besar, dibutuhkan banyak sekali anggota masyarakat yang berminat di dunia entrepreneur. Untuk itu semangat entrepreneur harus dimulai sejak bangku sekolah. Oleh karena itu salah satu sekolah atau jenjang pendidikan di Indonesia yang layak untuk dilibatkan dalam urusan berwirausaha adalah SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan.

Karena sekolah kejuruan memiliki banyak sekali program studi yang bisa dimanfaatkan untuk membuka bisnis baru. Contohnya: lulusan teknik elektro mampu membuka usaha bengkel elektronik atau membuat produk alat listrik yang bisa di jual, semisal pembasmi nyamu dll.
Untuk itu mulai sekarang juga semangat entrepreneur harus di sebarkan di seluruh Indonesia

SALAM TEACHERPRENEUR INDONESIA
okky prasetiyo
13 agustus 2015

Senin, 15 Juni 2015

Menunggu Momentum

Haiii, para teacherpreneur dan bangsa Indonesia seluruhnya, terkadang kita dalam berbisnis selalu menunggu yang namanya momentum. Padahal momentum itu bisa kita ciptakan sendiri. Dimanakah kita bisa menciptakan momentum itu. Yupsss. ada di pikiran kita, Karena selalu saya katakan momentum yang tepat adalah Sekarang, Action lah, insyallah jalan akan di buka oleh Allah SWT
SALAM TEACHERPRENEUR Indonesia

Minggu, 14 Juni 2015

mengelola bisnis seperti mengelola sekolah

Sekarang banyak sekali pengusaha yang berlomba-lomba untuk menjual produknya ke konsumen umum. Banyak pengusaha yang bermimpi menjadi pengusaha sekaliber pendiri microsoft ataupun apple. Namun saya sendiri memiliki jalan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu menjadi entrepreneur yang sukses. Sukses menurut ukuran saya adalah mampu mensinergikan usaha dengan ibadah dengan Allah Swt. Karena itulah saya memilih bisnis dengan sistem syariah , dimulai dengan sistem pinjaman uang ke bank syariah, pengelolaan bisnis sesuai syariah islam. Berbicara mengenai mengelola bisnis. Saya memiliki keyakinan dimana bisnis mampu di jalankan apabila tim/organisasi didalamnya solid dan dapat menjalankan tugasya dengan benar. Bisnis yang saya jalankan tidak ada bedanya dengan bisnis pada umumnya. Dimana didalamnya ada Direktur,Wakil Direktur, Manager, Staff dan lain-lain. Sedikit perbedaannya adalah bisnis yang kami jalankan memiliki konsep seperti mengelola sekolah. Saya sendiri aktif menjadi TEACHERPRENEUR. Bagi yang belum tahu apa itu TEACHERPRENEUR akan saya jelaskan secara ringkas, TEACHERPRENEUR adalah seorang guru, baik itu guru SD,SMP,SMA/SMK,Dosen,Trainer,Pelatih apapun tugasnya yang berorientasikan dalam dunia pendidikan yang memiliki passion atau hasrat dalam berbisnis. Dimana sosok guru itu mampu mengkombinasikan antara ilmu pendidikan dengan ilmu bisnis. Kembali kepada konsep yang saya jelaskan tadi. Jadi perkenalkan nama saya Okky Prasetiyo ( postingan ini saya tulis pada hari minggu, 14 Juni 2015 di teras rumah saya), saya adalah seorang guru SMK dan juga pendiri sekaligus CEO dari Holding Company Sekaran Group yang memiliki 7 Core Bisnis antara lain Food & Beverage, Properti, Technology Manufactures, Transportation, Ritel Store Electrical, Fashion Moeslem, dan Multi Bisnis. Sekaran Group juga memiliki yayasan OA FOUNDATION. Bagaimana saya bisa mengelola 7 Core Bisnis yang memiliki bidang bisnis hampir berbeda-beda tersebut? Jawabannya sangat singkat sekali karena saya memiliki mindset mengelola bisnis bagaikan saya mengelola SEKOLAH. Bisa saya filosofikan bahwa saya di Sekaran Group adalah Seorang Kepala Sekolah dan saya memiliki manager/Wali Kelas, dan memiliki staff/siswa. dan produknya/tugas siswa. Sangat sederhana sekali konsep saya dalam berbisnis namun membutuhkan semangat, kesabaran dan kerja keras dalam meraihnya. #TEACHERPRENEUR#TEACHERPRENEURINDONESIA

Selasa, 19 Mei 2015

Karya Tulis Ilmiah Tentang UKM menghadapi MEA masyarakat ekonomi asean


teacherpreneur Indonesia 






KARYA TULIS ILMIAH
PELUANG DAN TANTANGAN UKM DI INDONESIA DALAM MENYAMBUT MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Disusun Oleh:
Okky Prasetiyo


SMK NEGERI JATENG
KOTA SEMARANG
2015
Abstrak
            Karya tulis ini ditulis agar kita mengetahui pengertian dari masyarakat ekonomi asean secara luas dan formal. Segala sesuatu di bentuk dan didirikan pasti memiliki suatu tujuan, maka dari itu di karya tulis ini kita bisa mengetahui tentang maksud dan tujuan diadakannya masyarakat ekonomi asean 2015, baik dilihat dari tantangan, peluang dan efeknya bagi bangsa Indonesia. Diberlakukan MEA 2015 bertujuan untuk menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi. Akan terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal, serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kemajuan perekonomian, karena mampu menyerap tenaga kerja yang sangat banyak dan memproduksi produk dan jasa sesuai dengan permintaan pasar. UKM di Indonesia juga harus melek akan teknologi agar mampu bersaing dengan anggota MEA. Segala elemen di negara Indonesia harus bersinergi dalam menyambut MEA 2015 salah satunya adalah dengan menyiapkan UKM yang siap berkompetisi di dunia internasional.

Kata Kunci: UKM, MEA, Ekonomi, Indonesia, Teknologi
           
















Bab 1
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Keberhasilan Uni Eropa menciptakan suatu kawasan tunggal yang saling terintegrasi telah mengilhami negara-negara anggota ASEAN untuk melakukan hal yang sama agar mampu bersaing dengan kawasan lainnya dalam menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia. Belajar dari keberhasilan tersebut, ASEAN pun ingin mengikuti jejak keberhasilan eropa dengan mewujudkan Asean Economic Community (AEC) pada tahun 2015. Negara-negara anggota ASEAN (Perhimpunan Negara Asia Tenggara) cukup komit untuk merealisasikan apa yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) per 2015 dengan potensi masing-masing untuk tumbuh dan kesiapannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang melingkupi proses pembentukan AEC tersebut. 
AEC mulai tercetus sejak tahun 1997 yang tercermin dalam Visi ASEAN 2020 yaitu mewujudkan kawasan yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dengan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi. MEA sendiri terdiri dari negara-negara anggota asean, antara lain: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar populasinya yang ada di kawasan ASEAN. Masyarakat Indonesia berbagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup bagus. Ini menjadi modal yang penting untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menuju ASEAN Economic Community (AEC ) tahun 2015.

1.2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik suatu permasalahan dari penulisan karya tulis ini, yaitu:
1.      Bagaimana kesiapan UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia menuju terwujudnya ASEAN Economic Community 2015 (AEC) 2015 ?
1.3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka karya tulis ini bertujuan untuk :
1.      Memaparkan hal-hal yang dilakukan UKM diIndonesia menuju terwujudnya AEC 2015.













Bab 2
PEMBAHASAN
Pada era MEA 2015, maka keluar-masuknya tenaga kerja antar negara ASEAN tidak terbendung lagi dan akan saling berkompetisi merebut lapangan kerja ditiap negara. Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan perdagangan bebas. Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat akan membentuk suatu integrasi ekonomi. Bagi tenaga kerja dari negara anggota yang memiliki kompetensi kerja yang lebih tinggi dari negara anggota lainnya tentunya akan memiliki kesempatan lebih luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi di dalam MEA. Hal inilah yang harus diwaspadai SDM Indonesia kedepan. Pemerintah harus menyiapkan kebijakan peningkatan kualitas SDM agar mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya. Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community ini sebenarnya merupakan salah satu Negara yang produktif. Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia atau sekitar 70% nya merupakan usia produktif. Jika kita lihat pada sisi ketenaga kerjaan kita memiliki 110 juta tenaga kerja (data BPS, tahun 2007).
Perdagangan bebas adalah suatu konsep ekonomi yang dapat dikatakan pertama kali dicetuskan oleh Adam Smith, di mana transaksi perdagangan antarnegara dilakukan secara bebas tanpa hambatan apapun juga. ASEAN Economic Community (AEC) adalah sebuah revolusi ekonomi ASEAN dimana menjadikan sebuah wilayah regional yang tidak memiliki batas untuk melakukan pergerakan barang dan jasa serta tenaga kerja yang didukung oleh modal baik domestik maupun asing. ASEAN Economic Community adalah pilar kedua dari ketiga pilar utama ASEAN. Pilar utama ASEAN tersebut adalah Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial-budaya ASEAN (ASCC). Dengan adanya AEC, maka segala bentuk pajak dan tarif dihilangkan berdasarkan prioritas sektor yang disetujui, sedangkan segala faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal diijinkan bergerak bebas melewati tapal batas negara anggota ASEAN. Dalam menghadapi pembentukan MEA, salah satu kerja sama yang dikembangkan ASEAN adalah pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Salah satu dasar pertimbangannya adalah bahwa UKM mencakup sekitar 90% dari keseluruhan perusahaan di ASEAN. ASEAN telah mengesahkan ASEAN Policy Blueprint for SMEs Development 2004-2014, yang bertujuan untuk menjamin adanya transformasi UKM ASEAN yang memiliki daya saing, dinamis, dan inovatif. Bagi Indonesia, UKM memiliki peran dan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional. Menurut data BPS, pada 2009 UKM menyumbang sekitar 53.3% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Kebanyakan UKM tersebut bergerak di sektor pertanian, perdagangan, industri, dan keuangan. Keunggulan UMKM dibandingkan usaha besar antara lain:
1)      Inovasi teknologi mudah dilakukan dalam upaya pengembangan produk.
2)       Hubungan kemanusiaan yang akrab terjalin dalam usaha kecil
3)      Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapan tenaga kerja cukup tinggi.
4)      Memilik fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat.
5)      Terdapat manajerial yang dinamis dan peran kewirausahaan.
Dari keunggulan-keunggulan tersebut, yang paling menonjol adalah adanya kemampuan penyerapan tenaga kerja. UMKM lebih fleksibel daripada USB (Unit Skala Besar). Hal ini terjadi karena pengambilan keputusan dan inovasi pada USB sering terhambat oleh birokrasi yang kaku. Peran Strategik UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian riil Indonesia. UMKM berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data dari BPS 2012 menunjukkan bahwa kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia tahun 2011 sebesar 56,6% dan menyerap 97% dari tenaga kerja nasional.  UMKM juga berkontribusi dalam penambahan devisa negara dalam bentuk penerimaan ekspor sebesar 27.700 milyar dan menciptakan peranan 4,86% terhadap total ekspor  pada tahun 2011. Kontribusi UMKM terhadap devisa negara tersebut jauh lebih kecil daripada kontribusi usaha besar, sehingga UMKM lebih diberdayakan dan ditingkatkan produktivitasnya. UMKM juga berperan dalam pembentukan investasi nasional. Investasi UMKM mengalami peningkatan dari waktu ke waktu selama periode 2000 – 2011. Berdasarkan laporan statistik usaha kecil menengah pada berbagai edisi antara tahun 2000-2011, dapat diketahui bahwa tahun 2000 investasi UMKM sebesar Rp 133,08 triliun dan meningkat menjadi Rp 275,27 triliun pada tahun 2005. Selain itu UMKM juga berkontribusi dalam upaya pemerataan pendapatan masyarakat Indonesia. Eksistensi UMKM dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat yang berkecimpung di sektor UMKM baik sebagai pemilik usaha maupun sebagai karyawan.
Dengan adanya AEC 2015 akan memicu tumbuhnya pengusaha-pengusaha yang bukan hanya mampu bersaing di panggung nasional, tetapi juga mampu bersaing di tataran global. Indonesia sangatlah punya potensi dan modal yang kuat dalam mensukseskan ASEAN EconomicCommunity, karena dengan luasnya geografis negara kita, juga ditunjang dengan sumber daya alam yang sangat banyak dan juga sumber daya manusia yang mumpuni. Dukungan sumber daya diperlukan untuk mengelola berbagai potensi yang saat ini dimiliki Indonesia sebagai persiapan memasuki ASEAN Economic Community.Pemerintah dapat menerapkan kearifan lokal yang sangat bervariasi dalam mengeksplore sumber daya alam. Sementara itu Indonesia punya modal dasar atau modal dasar penting, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, pengalaman Indonesia dalam mengatasi krisis, hubungan luar negeri yang terjalin baik, dan letak strategis Indonesia sebagai modal melangkah memasuki ASEAN Economic Community.
Salah satu kebijakan MEA 2015 adalah bentuk pasar tunggal dan basis pasar regional. Hal ini tentu menjadi peluang dan tantangan UMKM di Indonesia. Cakupan wilayah pemasaran memang sangat penting dan memang terbukti mempengaruhi laba suatu perusahaan tidak terkecuali UMKM, akan tetapi jumlah UMKM yang mampu menembus pasar internasional masih dalam kategori rendah. Sebagian besar UMKM hanya memenuhi pasar lokal atau wilayah kabupaten dan regional. Berdasarkan pengamatan dilapangan, selama ini kebanyakan UMKM terdapat kesalahan sistem manajemen sebagai berikut:
1)      Laporan keuangan kurang sistematis, sehingga banyak UMKM yang tidak memiliki laporan keuangan yang rapi dan baik. Padahal laporan keuangan yang rapi dan baik sangat membantu untuk mengevaluasi kinerja dan dibutuhkan untuk syarat dalam mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan terkait.
2)      Pemberdayaan tenaga kerja UMKM yang kurang profesional, contohnya masih banyak pemilik usaha kreatif tidak mau meluangkan waktunya untuk lebih memperhatikan serta melatih skill karyawannya. Mereka hanya memperhatikan gaji pegawai tanpa ada pengembangan skill karyawan.
3)      Penggunaan teknologi yang minim. Jika teknologi dikembangkan pada UMKM, tentu sangat membantu dalam pengoperasian produksi secara efisien dan meminimalkan jumlah gagal produksi dan human error. Selain itu pemasaran juga dapat dilakukan melalui media internet.
4)      Diversifikasi usaha yang belum maksimal untuk mensubsidi usaha. Hal ini membuat UMKM kurang bisa berkembang saat beberapa usahanya sedang kurang berkembang.
5)      Tidak berani improvisasi dalam marketing. Keberanian dalam improvisasi sangat dibutuhkan agar usaha tidak dalam posisi stagnan. Kebanyakan pelaku UMKM cepat puas dengan hasil yang dicapai, hal inilah yang bisa mematikan kreatifitas dan inovasi.
6)      Kelemahan pengetahuan dalam menciptakan merk. Merek merupakan hal yang sangat penting untuk membuat persepsi yang baik terhadap produknya. Namun hal ini masih kurang diperhatikan oleh pengusaha UMKM.
Oleh karena itu strategi pengembangan UMKM menghadapi MEA 2015 harus mampu mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Selain itu di era globalisasi ini UMKM juga harus mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi, salah satunya yaitu memanfaatkan internet. Internet akan memudahkan mereka melakukan promosi tanpa batas ruang, area dan waktu. Dengan demikian UMKM dapat membuat website mengenai produk yang mereka jual, agar memudahkan konsumen dalam mengenal produknya. Dengan promosi lewat internet konsumen yang jauh pun bisa melihat katalog produk dan jasa yang kita tawarkan.
Saat ini di dunia maya sudah sangat banyak website gratis yang bisa kita gunakan untuk mempromosikan produk dan jasa yang kita tawarkan. Saya ambil contoh ada iklan baris online, seperti: olx.com, jualo.com. Ada juga market place atau dalam bahasa indonesia tempat untuk memasarkan sesuatu. Karena dalam hal ini pemasaran yang dilakukan secara online, maka saya ambilkan contoh, seperti: tokopedia.com, bukalapak.com,kaskus.com dan masih banyak lagi. Bukan berarti dengan adanya kemudahan pemasaran lewat internet sudah dipermudah kemudian para pelaku UMKM bersantai-santai. Tetap pelaku UMKM harus lebih kreatif dalam pemasaran secara online. Karena kita harus selalu mengupdate katalog yang kita iklan kan secara online agar produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen. Denga kemudahan-kemudahan yang ini diharapkan UMKM di Indonesia semakin maju dan mampu bersaing dengan usaha kecil menengah dari negara anggota MEA yang lainnya. Sehingga kita benar-benar mampu menjadi juara di tingkat internasional dan meningkatkan kiprah ekspor UKM. Penyediaan fasilitas, program pelatihan dan pendanaan bagi usaha berskala kecil dan menengah perlu terus ditingkatkan, khususnya kiprah UKM dalam perdagangan internasional.




Bab 3
KESIMPULAN
AEC adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai pada tahun 2015. Dengan pencapaian tersebut maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan baris produksi dimana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas. Jika dilihat dari sisi potensi ekonomi, Indonesia merupakan salah satu emerging country yang saat ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi ASEAN. Prospek Indonesia sebagai negara dengan perekonomian nomor 16 di dunia, nomor 4 di Asia setelah China, Jepang dan India, serta terbesar di Asia Tenggara, semakin menjanjikan karena didukung oleh melimpahnya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim investasi yang makin kondusif. Selain itu, Indonesia telah memiliki system ekonomi yang baik, system ekonomi kerakyatan, untuk menghadapi MEA yang lebih ke paham liberal. Salah satu bentuk ekonomi kerakyatan adalah dengan dibentuknya koperasi. Maka dari itu, diperlukan lagi penggalakan dan pengenalan system ekonomi berbasis gotong royong agar tetap terjaganya kondisi ekonomi Indonesia. Dengan berkembangnya UMKM akan membuat stabilitas ekonomi negara Indonesia menjadi lebih baik.
SARAN
Program kebijakan penguatan daya saing telah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, antara lain penguatan UKM nasional. Hal tersebut penting untuk memfasilitasi UKM nasional yang berdaya saing tinggi, inovatif, dan kreatif, serta mampu melakukan perluasan pasar dari Masyaraka Ekonomi ASEAN. Tantangan Indonesia kedepan adalah mewujudkan perubahan yang berarti bagi kehidupan keseharian masyarakatnya. Indonesia harus berbenah dalam segala hal baik dari sisi regulasi dimana aturan hukum harus tegas, pemerintahan harus bersih, keadilan ekonomi harus diciptakan termasuk juga pemerataan, perlunya stabilitas politik, keamanan dan ketertiban sosial, inovasi teknologi, dan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Semoga seluruh masyarakat Indonesia bisa membantu untuk mewujudkan kehidupan ekonomi dan sosial yang layak agar bisa segera mewujudkan masyarakat ekonomi ASEAN tahun 2015.





Jumat, 15 Mei 2015

Hal yang harus dimiliki oleh pengusaha by teacherpreneur indonesia

Philosophy: Bebas Finansialsuperhero2006-09-05
Bebas finansial -- dengan menjadi pebisnis atau investor -- sebagaimana dikatakan Robert Kiyosaki, sudah pasti diimpikan banyak orang. Punya uang banyak, bisa melakukan apa saja, bisa bekerja tanpa terikat waktu, apa bukan surga dunia namanya?

Memang, tak mudah bagi seseorang yang masih di kuadran kiri -- karyawan (employee) dan pekerja mandiri (self employee) -- bergeser ke kuadran kanan, baik sebagai pebisnis maupun investor yang tinggal ongkang-ongkang kaki menerima pendapatan tiap bulan. Proses transformasi itu membutuhkan kiat khusus. Kalau tak hati-hati, bukan sukses yang didapat, tapi Anda bisa gagal terjungkal.

Langkah pertama, siapkan mental. Yakni: kekuatan hati dan keberanian memulai sebagai usahawan. "Jiwa wirausaha ada pada semua orang. Kalau ada yang merasa tidak cocok, itu karena belum dicoba saja," ujar Purdie Chandra, bos Grup Primagama. Dengan kata lain, jika sudah mencoba dan ternyata gagal, harus mencobanya lagi sampai berhasil, karena usaha membangun bisnis harus terus-menerus dan pantang menyerah. "Colonel Sanders harus mencoba lebih dari 1.000 kali, sebelum ia berhasil membuat formula KFC yang sekarang top itu," Purdie memberi contoh.

Kebanyakan orang memang ingin merasa aman, sehingga tidak ada keberanian beralih profesi, karena khawatir kalau malah kehilangan sumber pendapatan untuk menghidupi anak-istri. Apalagi, bila sebelumnya ia punya jabatan dan pendapatan memadai, keengganan untuk keluar pun menjadi-jadi.

Toh, ada banyak cara menyiasatinya. Tung Desem Waringin, motivator bisnis, memberi sejumlah alternatif. Pertama, menerapkan jurus menginjak dua kapal: setengah bisnis, setengah tetap jadi profesional. Pola seperti ini sebenarnya banyak pula dilakukan pengusaha di Indonesia. Rini Soewandi, misalnya ketika ia masih menduduki jabatan Presdir Astra International, ia sudah merintis bisnis bakery. Demikian pula Tanri Abeng, meristis bisnis distribusi semasa menjabat Presdir Bakrie & Brothers. "Cara ini cukup aman," ujar Tung. Hanya saja disarankan, bila usahanya telah membesar, sebaiknya segera angkat kaki sebagai profesional dan total menggeluti bisnis.

Kedua, karyawan tak langsung keluar, tapi cuti 6 bulan di luar tanggungan perusahaan. Dengan catatan, sebaiknya sudah menyiapkan bekal tabungan cukup 6 bulan masa cuti. Pada masa cuti ini, ia bisa berpikir jernih guna memutuskan: akankah dirinya tetap bekerja di perusahaan, atau cabut untuk terjun total di bisnis pribadi.

Ketiga, bisa juga seseorang mengambil langkah berani: langsung berpamitan, keluar dari status karyawan. Langkah ini lebih riskan, tapi bila seseorang amat optimistis dengan bisnisnya, inilah yang terbaik, agar bisa menjalankan bisnis dengan fokus. Cara itu juga amat baik bagi pasangan muda yang keduanya aktif bekerja. Sehingga, ketika salah satu mengundurkan untuk memulai bisnis sendiri, masih bisa ditopang dari penghasilan pasangannya.

"Saya cenderung ke alternatif ini," ujar Taufik Arifin, pemilik PT Visi Bersama Serantau. Arifin berani nekad keluar mendirikan VBS tahun 1996, karena saat itu istrinya juga bekerja. Ketika bisnis broker asuransi sudah jalan bagus -- kini mengelola premi sekitar Rp 45 miliar -- sejak tahun 2001, ia meminta istrinya berhenti kerja.

Tung memberi saran kepada top manajer usia 30-an tahun yang ingin pindah kuadran. Bagi yang moderat disarankan mengalokasikan 30% modalnya di keranjang yang aman, sedangkan 70% sisanya dipilah untuk investasi jangka panjang dan jangka pendek. Sehingga, jika terjadi sesuatu, modal tidak amblas semua.

Bagi CEO umur di atas 60 tahun, sebaiknya 40% bisnisnya untuk growth yang dipilah dalam investasi jangka panjang (20%), jangka pendek (20%), dan 60% untuk safety. "Para CEO itu bisa memanfaatkan jejaringnya untuk memulai dan memperkuat bisnis mereka," ia menjelaskan.

Mestikah bermodal ratusan juta? "Tidak, yang penting kemauan kuat," ujar Purdie, yang kini membina sejumlah pengusaha muda sukses. Namun idealnya, timpal Tung, bila ingin memulai bisnis harus memiliki empat hal: RICE (Resources, Idea, Contact and Expertise). "Kami tidak harus memiliki semuanya, karena hal itu bisa didapat dari orang lain," sambung Purdie.

Robert Kiyosaki, dalam bukunya The Cashflow Quadrant, memberi alternatif cara pindah kuadran agar uang bekerja untuk kita. Pertama, cara tradisional. Yakni, memulai membangun bisnis segalanya sendiri, dari menata sistem hingga memilih orang-orang yang terlibat di dalamnya. Di sini dibutuhkan pembimbing yang ahli di bidangnya, agar proses transformasi sukses dan cepat. Cara yang sama juga diterapkan banyak konglomerat Indonesia. Mereka menyuruh anak-anaknya magang di luar negeri, meski hanya sebagai karyawan biasa, dengan harapan bisa belajar dari perusahaan tempatnya bekerja.

Kedua, membeli franchise dari bisnis waralaba yang sudah eksis di atas lima tahun. Cara ini lebih mudah, karena tak harus membangun sistem sendiri, dan telah terbantu oleh nama besar pemilik franchise. Risiko gagal lebih kecil, tapi kentungannya tak maksimal. Ketiga, ikut personal franchise, seperti multilevel marketing. Namun perlu hati-hati, tidak semua MLM bagus dan menguntungkan.

Tentu saja, pilihan bidang yang akan digeluti juga perlu diperhatikan. "Sebaiknya menggeluti bisnis yang menjadi keahliannya," ungkap Hermawan Kartajaya, pemilik MarkPlus & Co. Menekuni bisnis konsultansi pemasaran, Hermawan merasa dirinya menggeluti bisnis yang memang sesuai keahliannya. Sebelumnya, ia guru dan beberapa kali sebagai profesional di perusahaan swasta. "Menjadi konsultan jelas butuh keahlian, bahkan nilai spiritual, serta keinginan untuk membantu orang," papar mantan Presiden Asia Pacific Marketing Federation tahun 1998-2000, yang memulai bisnis di Surabaya dengan tiga orang dan kini menjadi 140 orang, dengan klien besar seperti PT United Tractors, Semen Gresik, Angkasa Pura, dan Indofood Sukses Makmur.

Pengalaman unik dialami Alexander Lunardi, mantan Direksi PT Astra International Tbk. ketika pertama kali memulai bisnis setelah pensiun tahun 1999, Alex tak langsung memilih bidang otomotif, tapi masuk di bisnis kelapa sawit. "Soalnya, saat itu mencari komoditas yang penghasilannya dolar," kata Alex, yang mendirikan PT Perjapin Prima, perusahaan perkebunan. Sayang, bisnis ini kandas. "Bisnis kelapa sawit benar-benar baru, banyak faktor yang sebelumnya saya tak duga dan saya tak tahu, sehingga proyek saya gagal," katanya. Maka kemudian, ia balik arah, memulai bisnis terkait dengan bidang otomotif yang menjadi keahliannya. Agustus 2001 ia resmi mendirikan CV Bintang Niaga Jaya, dealer motor Honda, dan sekarang distributor Honda wilayah Cilegon yang mampu menjual 250 motor/bulan. "Saya sadar, harus menekuni pekerjaan yang sesuai dengan keahlian," Alex berujar.

Bila sudah memutuskan menjadi pengusaha, jangan puas berada di suatu titik. "Pengusaha yang baik adalah pengusaha yang mudah bosan," Purdie mengingatkan. Karena itu, sebaiknya setelah mendirikan bisnis, segera membentuk sistemnya agar bisa dijalankan orang lain, dan selanjutnya ia bisa beralih menangani bisnis-bisnis yang lain.

Prinsip ini juga dibenarkan Tito Sulistio, pemilik dan Dirut PT Media Investor On Line. Tito beralih menjadi pengusaha sejak 1989 dengan mendirikan Penta Securitas, bermodal keyakinan dan uang US$ 5.500 (Rp 11 juta) pinjaman dari teman. Namun berkat prinsip seperti itu, tahun 1994 modalnya telah menjadi Rp 25 miliar, dan mampu mempekerjakan dari dua karyawan menjadi 100 karyawan lebih.

Hal yang sama juga ditempuh Syarif Bastaman, pemilik kantor pengacara terkenal Bastaman & Partners. Keberadaannya di Agro Indomas, perusahaan perkebunan, kini hanya mengontrol, karena manajemen dan sistem di perusahaan patungan itu telah jalan. Lagi pula, di sana ada sekitar 20 ekspat yang siap memberikan laporan kinerja perusahaan. "Paling tidak dua minggu atau sebulan sekali, saya mendapat laporan tentang cash flow dari mereka," kata Syarif.

Tentu, selain persyaratan tersebut, untuk pindah kuadran sebaiknya juga punya tahap kemampuan tertentu, yakni technical skill, managerial skill, dan kewirausahaan). Karyawan, di sisi lain, hanya punya dua level (technical skill dan managerial skill). Harus dicatat, salah satu kemampuan teknis yang dimiliki ialah kualitas komunikasi yang menyakinkan. Komunikasi menyangkut kemampuan komunikasi terhadap diri sendiri dan orang lain.

"Sering seseorang tidak berani melangkah, lantaran komunikasi dengan dirinya salah," kata Tung. Komunikasi internal dimulai dari tiga pertanyaan penting. Contohnya, jika melihat bisnis restoran X ramai, seorang pebisnis harus memunculkan pertanyaan, pertama: Akankah saya fokus ke sana. Kedua: Pemandangan seperti itu apa artinya, peluang atau ancaman. Ketiga: Apa yang segera saya lakukan dengan melihat peluang itu.

Masih kata Tung, pebisnis juga memiliki pola bertanya yang berbeda terhadap diri sendiri dibanding nonpebisnis. Karakter karyawan cenderung mencari aman, sedangkan karakter investor/pebisnis berusaha mencari bebas. Contohnya, jika pengusaha melihat toko buku Y ramai, muncul pertanyaan: Saya anggap peluang atau tidak? Akankah saya fokus ke sana? Risikonya apa jika peluang itu saya ambil sekarang? Sebaliknya, banyak yang gagal diakibatkan dalam melihat peluang justru muncul pola pertanyaan yang salah dengan nada skeptis. Contohnya: Mungkinkah saya bisa maju? Mungkinkah nanti toko saya barang-barangnya dicuri karyawan? Mungkinkah toko saya bangkrut? Akibat cara pandang seperti ini, orang yang bersangkutan tidak berani, berpandangan negatif, dan tidak termotivasi melangkah lebih maju.

Kemudian, dari sisi etos kerja, menjadi pebisnis atau investor dituntut cepat mengambil peluang. "Kalau ingin jadi pebisnis ulung harus segera bertindak. Jangan terlalu banyak perhitungan. Pendapat sejenis juga dikemukakan Naomi Susan. "Kita harus berani berspekulasi jika ingin sukses," ujar mantan karyawan yang sukses pindah kuadran, dan kini memiliki Grup Ovis.

Naomi, di lain sisi, punya tip agar uang bekerja untuk dirinya. Pertama, berbisnis dengan membuat produk yang susah ditiru orang, sehingga kita tidak dituntut mencari klien atau membentuk pasar, tapi klienlah yang memburu produk kita. Kedua, carilah bisnis yang tidak bertele-tele -- tapi praktis -- dan jejaring luas. Ketiga, jangan bersikap opud (over promising under delivery) atau janji muluk semata tanpa bukti. Bisnis Naomi di Card Connection kini berkembang pesat, jumlah kliennya 175 perusahaan besar.

Meski mesti berani berspekulasi, masuk kuadran B atau I harus memperhatikan hambatan-hambatan internal maupun eksternal yang mungkin muncul. Naomi menceritakan, kendala yang dihadapi saat bertransformasi adalah pusing memikirkan gaji karyawan di akhir bulan. "Apalagi kalau perusahaan sampai rugi, maka saya kena imbasnya. Kalau untung sih suka-suka saja," ujarnya sembari tersenyum. Hal senada juga dikemukakan Syarif, "Hambatan internal, kadang-kadang ada rasa lelah juga." Rasa itu muncul lantaran terpacu tuntutan emosi bahwa seorang pengusaha berpenghasilan tidak tetap, tapi di sisi lain dituntut pengeluaran tetap, karena harus membayar gaji pegawai tetap yang jumlahnya terus meningkat.

Untungnya, rasa lelah memikirkan bagaimana bayar gaji pegawai dan supaya cash flow lancar tidak berlangsung lama, karena Syarif bisa menyiasati. Caranya dengan diversifikasi bisnis melalui penyertaan saham (investasi sekitar US$ 50 juta) di PT Agro Indomas (perkebunan kelapa sawit dan pabrik CPO di Kalimantan) tahun 1995. Dalam bisnis itu, Syarif bermitra dengan pengusaha asal Sri Lanka.

Rhenald menengarai, beberapa hambatan yang ditemui seseorang dari jalur karyawan menuju kuadran B (enterpreneur) terletak pada empat hal. Pertama, kurang berani. Tak dapat dipungkiri masyarakat kita rata-rata dilahirkan bermental dan berpola pikir sebagai karyawan, bukan sebagai enterpreneur. Kedua, kepercayaan. Selama ini masyarakat terjebak paradigma yang keliru bahwa untuk berbisnis modal utamanya uang besar. "Padahal, yang dibutuhkan lagi-lagi keberanian dan kepercayaan," tukas Rhenald berkali-kali. Ketiga, kurang panjang akal. Disebabkan, mental pekerja yang acap kali mati akal. Keempat, ada sindrom jika gaji lenyap, seseorang terhalang untuk sukses. Tidak kalah penting, etos kerja, sebagai pengusaha tak hanya harus bersikap sekadar survive. Supaya menjadi pebisnis ulung, dituntut bermain sebagai pemenang (play to win).

Hal penting lain, umumnya hambatan terbesar pindah kuadran adalah takut kapan memulai. Hal ini pun sempat dialami Tito yang juga mantan bos TPI. "Tapi kemudian, saya pikir, saya tak ingin di bawah terus. Saya harus segera mulai. Apalagi, usia saya saat itu baru 34 tahun," katanya mengenang.

Reportase: Dede Suryadi, Eva Martha Rahayu, Abraham Susanto dan Taufik Hidayat. Riset: Siti Sumaryati.

Rabu, 13 Mei 2015

foto teacherpreneur







okky prasetiyo, guru dan juga pengusaha,,dan biasa disebut dengan provesi teacherpreneur

Kantor Teacher Preneur

Bagi anda yang ingin bersilaturahmi ketempat kami, berikut kami berikan alamatnya:
H.O.T ( House Of TeacherPreneur)
Jl.Raya Sekaran RT.01 / RW.02 GunungPati-Semarang
CP.085640049191 / TLP. 02476920863
salam teacherpreneur

Layanan Yang Bisa Kami Berikan

TeacherPreneur sebenarnya sebuah provesi yang sudah lama berada di Indonesia, secara singkat TeacherPreneur adalah aktivitas yang dijalankan oleh para guru,pendidik,pengajar,dosen,pelatih yang memiliki jobside atau income dari aktivitas wirausaha.
Layanan di grup TeacherPreneur adalah:
1.Pelatihan bisnis dan wirausaha
dan selanjutnya akan selalu ditambahkan mengikuti perkembangan zaman
teacherpreneur indonesia

Selasa, 12 Mei 2015

Okky Prasetiyo memiliki provesi sebagai teacherpreneur

Assalamualaikum Wr.Wb
Tak Kenal, maka tak sayang, Perkenalkan nama saya Okky Prasetiyo. Tempat kelahiran saya di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan sehari-hari saya sebagai guru dan juga pengusaha. Saat ini saya aktif mengajar di salah satu SMK Negeri di Kota Semarang. Bisnis yang saya jalankan dan kelola bernaung dibawah Sekaran Group dengan badan usaha CV. Bidang bisnis yang saya jalankan meliputi berbagai multi bisnis. di antaranya bidang teknologi, kuliner dan properti. Saya juga aktif menjadi coaching untuk pemilik usaha UKM di seluruh Indonesia, khususnya di kota kelahiran saya kota Semarang Jawa Tengah. Untuk berkonsultasi atau hal yang lainnya bisa menghubungi saya atau datang langsung ke kantor Sekaran Group.
Alamat rumah: Jl,Raya Sekaran rt.01/rw.02 GunungPati-Semarang
Alamat Kantor: Sekaran Group ( jl.raya pertigaan sekaran no.07 GunungPati-Semarang)
tlp. 024-8507937 / 085640049191 / 08994692045
Matur Suwun

Okky Prasetiyo memiliki provesi sebagai teacherpreneur

Assalamualaikum Wr.Wb
Tak Kenal, maka tak sayang, Perkenalkan nama saya Okky Prasetiyo. Tempat kelahiran saya di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan sehari-hari saya sebagai guru dan juga pengusaha. Saat ini saya aktif mengajar di salah satu SMK Negeri di Kota Semarang. Bisnis yang saya jalankan dan kelola bernaung dibawah Sekaran Group dengan badan usaha CV. Bidang bisnis yang saya jalankan meliputi berbagai multi bisnis. di antaranya bidang teknologi, kuliner dan properti. Saya juga aktif menjadi coaching untuk pemilik usaha UKM di seluruh Indonesia, khususnya di kota kelahiran saya kota Semarang Jawa Tengah. Untuk berkonsultasi atau hal yang lainnya bisa menghubungi saya atau datang langsung ke kantor Sekaran Group.
Alamat rumah: Jl,Raya Sekaran rt.01/rw.02 GunungPati-Semarang
Alamat Kantor: Sekaran Group ( jl.raya pertigaan sekaran no.07 GunungPati-Semarang)
tlp. 024-8507937 / 085640049191 / 08994692045
Matur Suwun

Pilihan Menjadi Pengusaha

Apakah mudah menjadi pengusaha? Bagi saya, awal berbisnis adalah survival mode. Betul-betul terpaksa karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Ada krisis tahun 1998 yang menyebabkan saya kehilangan pekerjaan, sementara saya harus bertahan dan menghidupi keluarga baru saya.
Waktu itu ada dua pilihan. Mencari pekerjaan baru atau berbisnis sendiri. Saya putuskan berbisnis sendiri.
Enam bulan pertama, boleh dibilang nyaris tanpa order. Klien nol. Hampir putus asa. Sampai terpikir, apakah benar pilihan saya menjadi pengusaha? Jangan-jangan memang mental saya lebih cocok menjadi karyawan.
Dalam situasi ini, orang tua menasihati saya agar berani dan pantang menyerah. Harus sabar dan tekun memang. Alhamdulillah, perlu empat tahun agar bisnis ini memasuki fase titik balik ke arah positif.
Sering saya ditanya, apa dan bagaimana memulai usaha? Kunci wirausaha adalah entrepreneurship. Ini berkaitan dengan sikap mental.
Pertama, umumnya orang enggan menjadi pengusaha karena takut bangkrut, takut tertipu dan lain-lain. Intinya takut akan risiko. Padahal risiko bukan barang asing bagi kita. Semua perbuatan mengandung risiko. Menyeberang jalan misalnya, berisiko tertabrak mobil.
Namun risiko bisa ditekan dengan manajemen yang baik. Jika kita tidak sanggup menanggung bisnis berisiko besar, pilih saja bisnis yang lebih kecil risikonya. Jadi, mulailah dari yang kecil.
Kedua, jangan takut kekurangan modal, selama Anda punya kreativitas. Modal memang penting tapi ini bukan segalanya. Lazim berlaku di kalangan pedagang, menjual cash tetapi membeli dari pemasok dengan bayar di belakang.
Jadi, tidak ada modal uang di sini.
Ide kreatif lebih berguna menjalankan bisnis. Uang berapa pun cepat atau lambat habis jika tidak memiliki ide. Sementara kekuatan ide bisnis akan mengundang uang dengan sendirinya.
Ketiga, berani memulai. Makin cepat akan makin baik. Ibarat sebuah antrean, yang lebih dulu akan mendapatkan kesempatan lebih dulu. Jika selalu ragu-ragu, kita tidak akan pernah memulai dan tidak tahu apakah akan berhasil atau gagal.
Kalaupun di tengah perjalanan ada kegagalan, itu hal wajar. Anggap saja hal itu ongkos belajar. Lebih baik kita gagal di awal daripada gagal di akhir.
Bahkan seringkali yang tadinya kita anggap sebagai kegagalan, ternyata menjadi keberuntungan kita di kemudian hari. Sebab, kegagalan di awal menghindarkan kita dari kerugian yang lebih besar di belakang hari.
Keempat, mengubah mindset atau pola pikir. Think like an entrepreneur. Seorang pengusaha melihat kendala dan krisis sebagai peluang. Jika mindset ini sudah terbangun, kita akan memiliki banyak akal, kreatif, inovatif, berpikir tidak linier, dan mudah mengambil keputusan.
Ketika orang-orang perkotaan memiliki waktu terbatas untuk mencuci, seorang pengusaha mendirikan usaha laundry.

Ada sebuah pameo, lebih baik menjadi kepala semut daripada ekor gajah. Dengan menjadi pengusaha, kita menjadi kepala, bukan sebatas ekor. Apakah kemudian badan kita besar atau kecil, tentu tergantung bagaimana kita mengelolanya.
#teacherpreneur

5 Peluang bisnis untuk guru TK,SD,SMP,SMK DAN LAIN-LAIN

Anda seorang guru? Bersyukurlah karena menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Anda bisa membagikan ilmu kepada murid-murid dengan cara mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih serta mendidik mereka. Sayangnya dengan lelahnya kegiatan mengajar yang dilakukan sehari-hari terkadang tidak sebanding dengan nilai gaji yang didapat seorang guru, terutama untuk golongan guru honorer.
Ya, sering saya baca di media online dan surat kabar bahwa gaji guru honorer di sekolah-sekolah negeri sangat kecil, hanya berkisar Rp 300 ribu atau bahkan ada yang hanya mendapat Rp 100 ribu per bulan. Menyedihkan memang, tapi setidaknya para guru tersebut masih tetap bisa bersyukur. Jadi, apakah seorang guru harus tetap berkutat dengan gaji beberapa ratus ribu perbulan? Tentu tidak, masih ada dan banyak peluang yang bisa didapat untuk menambah penghasilan, yaitu dengan cara berbisnis.
Menjadi guru bukan merupakan penghalang untuk membangun sebuah usaha atau berbisnis. Profesi guru biasanya punya lebih banyak waktu luang dibandingkan para karyawan kantoran yang pada umumnya berangkat pagi hari dan pulang sore hari, bahkan bisa sampai malam hari.
Seorang guru bisa memiliki waktu luang setelah kegiatan belajar mengajar usai, umumnya berakhir pada pukul 13.00 atau paling lama 14.00. Bahkan pada hari jumat dan sabtu kegiatan belajar mengajar bisa berakhir lebih awal. Nah, waktu luang tersebut dapat dimanfaatkan para guru untuk melakukan aktivitas usaha sampingan yang berpotensi menguntungkan tanpa harus mengganggu kegiatan mengajar di sekolah.
Jika Anda bingung peluang usaha sampingan apa yang cocok untuk Anda, berikut ini beberapa contoh usaha sampingan atau bisnis yang layak dipertimbangkan oleh mereka yang berprofesi sebagai guru:

1. Usaha Les atau Bimbingan Belajar

Seorang guru tentu saja sangat terbiasa dengan kegiatan belajar mengajar. Untuk itulah seorang guru yang berpendapatan kecil sangat cocok untuk memulai usaha sampingan les atau bimbingan belajar. Beruntung jika Anda menguasai beberapa mata pelajaran karena Anda bisa membuka usaha ini dengan klasifikasi lebih dari satu pelajaran.
Usaha ini bisa dilakukan dirumah Anda sendiri dengan memanfaatkan ruang tamu maupun halaman depan. Syukur-syukur jika di dalam rumah Anda ada ruang kosong yang cukup luas menampung beberapa anak untuk belajar. Jika Anda memiliki keterbatasan dalam hal tempat, Anda bisa membuka usaha les privat ke rumah murid. Usaha les privat tentunya lebih besar dalam hal salary. Pekerjaan ini bisa dilakukan selama 1 sampai 2 jam, baik sore maupun malam.

2. Usaha Menjual Barang di Koperasi

Setiap sekolah pada umumnya memiliki koperasi yang dikelola oleh pihak sekolah itu sendiri. Pastikan Anda melihat koperasi sebagai peluang bisnis. Bukan membuka koperasi baru, namun menjadi seorang penyetok barang kebutuhan siswa yang memang tidak tersedia di koperasi sekolah.
Ya, jadi Anda hanya modal untuk menyetok barang yang tidak ada di koperasi. Barang-barang tersebut bisa berupa alat peraga, kain seragam, hardware dan aksesoris komputer, dan lain-lain.

3. Usaha Kuliner

Jika Anda memang seorang guru yang menyukai bidang kuliner, mengapa tidak menjadikannya sebagai usaha sampingan? Anda bisa membuka #bisnis kuliner, baik itu berupa usaha katering atau pembuat roti untuk pesanan. Usaha ini bisa dilakukan dirumah dan dikerjakan setelah selesai kegiatan belajar mengajar atau hari libur.
Anda juga bisa menawarkan jasa menyediakan konsumsi untuk kegiatan pertemuan di sekolah tempat mengajar maupun di sekolah lain karena seorang guru biasanya punya banyak relasi dan kenal dekat dengan rekan-rekan guru lain. Alternatif lain Anda bisa menjual kuliner di sekolah sendiri dengan sasaran konsumen adalah para murid. Ya, Anda mempunyai waktu menjualnya ketka para siswa dan guru memasuki jam istirahat.

4. Kerja atau Bisnis Online

Salah satu ide bisnis yang sangat brilian untuk seorang guru adalah kerja maupun bisnis secara online. Bagaimana tidak, kegiatan #bisnis online bisa dikerjakan kapan saja dan di mana saja tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar Anda di sekolah. Anda bisa berbisnis jual beli online, sebagai pengelola website, menjadi penulis, dan berbagai bisnis online lainnya.
Tentukan usaha online sesuai dengan apa yang diminati agar Anda selalu termotivasi mengerjakannya dengan serius. Sangat menguntungkan jika ternyata Anda juga mengerti ilmu-ilmu yang berhubungan dengan internet marketing, seperti SEO, social media marketing, pemasaran melalui iklan, pengembang website, dan lain-lain.

5. Berbisnis MLM Secara Online

Bisnis MLM online adalah salah satu peluang usaha sampingan yang layak diperhitungkan oleh para guru. Kenapa? Bisnis ini berbeda dengan bisnis MLM offline yang sangat menyita waktu. Selain potensi penghasilannya sangat mengesankan, proses untuk menjalankan bisnis MLM online cenderung lebih mudah karena bisa dikerjakan pada waktu luang, tentunya kita harus punya perangkat komputer dan koneksi internet.
Salah satu bisnis MLM yang saya rekomendasikan dan bisa dikerjakan secara online adalah bisnis MLM Oriflame. Bisnis ini menjual produk perawatan diri untuk wanita dan pria. Selain mendapatkan keuntungan dari penjualan langsung, pelaku bisnis MLM juga mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan jaringan mereka. Sejauh ini, ada banyak sekali yang sukses di bisnis MLM Oriflame, bahkan banyak yang punya penghasilan puluhan juta per bulan dari bisnis ini. .

Nah, di atas tadi adalah beberapa peluang usaha sampingan yang bisa dikerjakan oleh guru. Semoga artikel ini bisa memberikan inspirasi bagi para guru untuk mulai membangun bisnis sendiri dan mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera. Selamat mencoba :)

Apa Itu Teacher Preneur?

Teacher Preneur


Assalamualaikum. Warohmatullah Wabarokatuh

What is TeacherPreneur....??
sebelum saya menjelaskan apa itu teacherpreneur, saya akan bercerita tentang pengalaman inspiratif saya kemarin yang didapatkan dari seorang guru luar biasa ketika saya berkunjung ke sekolah yang di kelolanya.... kisah ini berawal, ketika seorang guru honorer akan memulai sebuah bisnis karena tekanan ekonomi yang harus dia penuhi, karena memang pada saat ini gaji/upah guru honorer di indonesia sangat kecil sekali, bahkan gaji guru sering telat dalam beberapa bulan, yang mebuat sebagian guru stress karena tidak digaji, sekalipun digaji oleh pemerintah, itu tidak akan menutupi segala kebutuhan keluarganya, apalagi jika guru tersebut dililit hutang, habislah sudah gaji nya yang sedikit, berbagai keluhan dari guru-guru indonesia sering saya dengar, pantas saja pendidikan di indonesia sangat rendah, karena pemerintah kurang menjamin kesejahteraan para guru. untuk itu para guru harus mencari jalan alternatif dan kreatif untuk bisa menjadi seorang guru yang sejahtera yang tidak menjadikan sekolah sebagai sumber penghasilannya, yaitu dengan menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha, maka datanglah sebuah istilah yang disebut dengan TEACHERPRENEUR artinya seorang guru yang mempunyai jiwa entrepreneur yang siap mendidik siswanya juga siap mensejahterakan keluarganya.. dalam blog ini saya akan berbagi mengenai kisah para teacherpreneur dan bagaimana caranya menjadi seorang teacherpreneur.. tunggu di pos berikutnya.. terimakasih
courtesy by http://myteacherpreneur.blogspot.com

Senin, 04 Mei 2015

TeacherPreneur Indonesia

jadilah seorang guru yang inovatif dan kreatif,,by TeacherPreneur Indonesia
Okky Prasetiyo
TeacherPreneur Indonesia

Jumat, 01 Mei 2015

sukses untuk kita semua

kesuksessan memang milik setiap orang, jadi raihlah cita-citamu setinggi langit,by teacherpreneur indonesia