Selasa, 19 Mei 2015

Karya Tulis Ilmiah Tentang UKM menghadapi MEA masyarakat ekonomi asean


teacherpreneur Indonesia 






KARYA TULIS ILMIAH
PELUANG DAN TANTANGAN UKM DI INDONESIA DALAM MENYAMBUT MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Disusun Oleh:
Okky Prasetiyo


SMK NEGERI JATENG
KOTA SEMARANG
2015
Abstrak
            Karya tulis ini ditulis agar kita mengetahui pengertian dari masyarakat ekonomi asean secara luas dan formal. Segala sesuatu di bentuk dan didirikan pasti memiliki suatu tujuan, maka dari itu di karya tulis ini kita bisa mengetahui tentang maksud dan tujuan diadakannya masyarakat ekonomi asean 2015, baik dilihat dari tantangan, peluang dan efeknya bagi bangsa Indonesia. Diberlakukan MEA 2015 bertujuan untuk menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi. Akan terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal, serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kemajuan perekonomian, karena mampu menyerap tenaga kerja yang sangat banyak dan memproduksi produk dan jasa sesuai dengan permintaan pasar. UKM di Indonesia juga harus melek akan teknologi agar mampu bersaing dengan anggota MEA. Segala elemen di negara Indonesia harus bersinergi dalam menyambut MEA 2015 salah satunya adalah dengan menyiapkan UKM yang siap berkompetisi di dunia internasional.

Kata Kunci: UKM, MEA, Ekonomi, Indonesia, Teknologi
           
















Bab 1
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Keberhasilan Uni Eropa menciptakan suatu kawasan tunggal yang saling terintegrasi telah mengilhami negara-negara anggota ASEAN untuk melakukan hal yang sama agar mampu bersaing dengan kawasan lainnya dalam menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi perdagangan dunia. Belajar dari keberhasilan tersebut, ASEAN pun ingin mengikuti jejak keberhasilan eropa dengan mewujudkan Asean Economic Community (AEC) pada tahun 2015. Negara-negara anggota ASEAN (Perhimpunan Negara Asia Tenggara) cukup komit untuk merealisasikan apa yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) per 2015 dengan potensi masing-masing untuk tumbuh dan kesiapannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang melingkupi proses pembentukan AEC tersebut. 
AEC mulai tercetus sejak tahun 1997 yang tercermin dalam Visi ASEAN 2020 yaitu mewujudkan kawasan yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dengan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi. MEA sendiri terdiri dari negara-negara anggota asean, antara lain: Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar populasinya yang ada di kawasan ASEAN. Masyarakat Indonesia berbagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup bagus. Ini menjadi modal yang penting untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menuju ASEAN Economic Community (AEC ) tahun 2015.

1.2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik suatu permasalahan dari penulisan karya tulis ini, yaitu:
1.      Bagaimana kesiapan UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia menuju terwujudnya ASEAN Economic Community 2015 (AEC) 2015 ?
1.3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka karya tulis ini bertujuan untuk :
1.      Memaparkan hal-hal yang dilakukan UKM diIndonesia menuju terwujudnya AEC 2015.













Bab 2
PEMBAHASAN
Pada era MEA 2015, maka keluar-masuknya tenaga kerja antar negara ASEAN tidak terbendung lagi dan akan saling berkompetisi merebut lapangan kerja ditiap negara. Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan perdagangan bebas. Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat akan membentuk suatu integrasi ekonomi. Bagi tenaga kerja dari negara anggota yang memiliki kompetensi kerja yang lebih tinggi dari negara anggota lainnya tentunya akan memiliki kesempatan lebih luas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi di dalam MEA. Hal inilah yang harus diwaspadai SDM Indonesia kedepan. Pemerintah harus menyiapkan kebijakan peningkatan kualitas SDM agar mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya. Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community ini sebenarnya merupakan salah satu Negara yang produktif. Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia atau sekitar 70% nya merupakan usia produktif. Jika kita lihat pada sisi ketenaga kerjaan kita memiliki 110 juta tenaga kerja (data BPS, tahun 2007).
Perdagangan bebas adalah suatu konsep ekonomi yang dapat dikatakan pertama kali dicetuskan oleh Adam Smith, di mana transaksi perdagangan antarnegara dilakukan secara bebas tanpa hambatan apapun juga. ASEAN Economic Community (AEC) adalah sebuah revolusi ekonomi ASEAN dimana menjadikan sebuah wilayah regional yang tidak memiliki batas untuk melakukan pergerakan barang dan jasa serta tenaga kerja yang didukung oleh modal baik domestik maupun asing. ASEAN Economic Community adalah pilar kedua dari ketiga pilar utama ASEAN. Pilar utama ASEAN tersebut adalah Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial-budaya ASEAN (ASCC). Dengan adanya AEC, maka segala bentuk pajak dan tarif dihilangkan berdasarkan prioritas sektor yang disetujui, sedangkan segala faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal diijinkan bergerak bebas melewati tapal batas negara anggota ASEAN. Dalam menghadapi pembentukan MEA, salah satu kerja sama yang dikembangkan ASEAN adalah pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Salah satu dasar pertimbangannya adalah bahwa UKM mencakup sekitar 90% dari keseluruhan perusahaan di ASEAN. ASEAN telah mengesahkan ASEAN Policy Blueprint for SMEs Development 2004-2014, yang bertujuan untuk menjamin adanya transformasi UKM ASEAN yang memiliki daya saing, dinamis, dan inovatif. Bagi Indonesia, UKM memiliki peran dan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional. Menurut data BPS, pada 2009 UKM menyumbang sekitar 53.3% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Kebanyakan UKM tersebut bergerak di sektor pertanian, perdagangan, industri, dan keuangan. Keunggulan UMKM dibandingkan usaha besar antara lain:
1)      Inovasi teknologi mudah dilakukan dalam upaya pengembangan produk.
2)       Hubungan kemanusiaan yang akrab terjalin dalam usaha kecil
3)      Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapan tenaga kerja cukup tinggi.
4)      Memilik fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat.
5)      Terdapat manajerial yang dinamis dan peran kewirausahaan.
Dari keunggulan-keunggulan tersebut, yang paling menonjol adalah adanya kemampuan penyerapan tenaga kerja. UMKM lebih fleksibel daripada USB (Unit Skala Besar). Hal ini terjadi karena pengambilan keputusan dan inovasi pada USB sering terhambat oleh birokrasi yang kaku. Peran Strategik UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian riil Indonesia. UMKM berperan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data dari BPS 2012 menunjukkan bahwa kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia tahun 2011 sebesar 56,6% dan menyerap 97% dari tenaga kerja nasional.  UMKM juga berkontribusi dalam penambahan devisa negara dalam bentuk penerimaan ekspor sebesar 27.700 milyar dan menciptakan peranan 4,86% terhadap total ekspor  pada tahun 2011. Kontribusi UMKM terhadap devisa negara tersebut jauh lebih kecil daripada kontribusi usaha besar, sehingga UMKM lebih diberdayakan dan ditingkatkan produktivitasnya. UMKM juga berperan dalam pembentukan investasi nasional. Investasi UMKM mengalami peningkatan dari waktu ke waktu selama periode 2000 – 2011. Berdasarkan laporan statistik usaha kecil menengah pada berbagai edisi antara tahun 2000-2011, dapat diketahui bahwa tahun 2000 investasi UMKM sebesar Rp 133,08 triliun dan meningkat menjadi Rp 275,27 triliun pada tahun 2005. Selain itu UMKM juga berkontribusi dalam upaya pemerataan pendapatan masyarakat Indonesia. Eksistensi UMKM dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat yang berkecimpung di sektor UMKM baik sebagai pemilik usaha maupun sebagai karyawan.
Dengan adanya AEC 2015 akan memicu tumbuhnya pengusaha-pengusaha yang bukan hanya mampu bersaing di panggung nasional, tetapi juga mampu bersaing di tataran global. Indonesia sangatlah punya potensi dan modal yang kuat dalam mensukseskan ASEAN EconomicCommunity, karena dengan luasnya geografis negara kita, juga ditunjang dengan sumber daya alam yang sangat banyak dan juga sumber daya manusia yang mumpuni. Dukungan sumber daya diperlukan untuk mengelola berbagai potensi yang saat ini dimiliki Indonesia sebagai persiapan memasuki ASEAN Economic Community.Pemerintah dapat menerapkan kearifan lokal yang sangat bervariasi dalam mengeksplore sumber daya alam. Sementara itu Indonesia punya modal dasar atau modal dasar penting, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, pengalaman Indonesia dalam mengatasi krisis, hubungan luar negeri yang terjalin baik, dan letak strategis Indonesia sebagai modal melangkah memasuki ASEAN Economic Community.
Salah satu kebijakan MEA 2015 adalah bentuk pasar tunggal dan basis pasar regional. Hal ini tentu menjadi peluang dan tantangan UMKM di Indonesia. Cakupan wilayah pemasaran memang sangat penting dan memang terbukti mempengaruhi laba suatu perusahaan tidak terkecuali UMKM, akan tetapi jumlah UMKM yang mampu menembus pasar internasional masih dalam kategori rendah. Sebagian besar UMKM hanya memenuhi pasar lokal atau wilayah kabupaten dan regional. Berdasarkan pengamatan dilapangan, selama ini kebanyakan UMKM terdapat kesalahan sistem manajemen sebagai berikut:
1)      Laporan keuangan kurang sistematis, sehingga banyak UMKM yang tidak memiliki laporan keuangan yang rapi dan baik. Padahal laporan keuangan yang rapi dan baik sangat membantu untuk mengevaluasi kinerja dan dibutuhkan untuk syarat dalam mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan terkait.
2)      Pemberdayaan tenaga kerja UMKM yang kurang profesional, contohnya masih banyak pemilik usaha kreatif tidak mau meluangkan waktunya untuk lebih memperhatikan serta melatih skill karyawannya. Mereka hanya memperhatikan gaji pegawai tanpa ada pengembangan skill karyawan.
3)      Penggunaan teknologi yang minim. Jika teknologi dikembangkan pada UMKM, tentu sangat membantu dalam pengoperasian produksi secara efisien dan meminimalkan jumlah gagal produksi dan human error. Selain itu pemasaran juga dapat dilakukan melalui media internet.
4)      Diversifikasi usaha yang belum maksimal untuk mensubsidi usaha. Hal ini membuat UMKM kurang bisa berkembang saat beberapa usahanya sedang kurang berkembang.
5)      Tidak berani improvisasi dalam marketing. Keberanian dalam improvisasi sangat dibutuhkan agar usaha tidak dalam posisi stagnan. Kebanyakan pelaku UMKM cepat puas dengan hasil yang dicapai, hal inilah yang bisa mematikan kreatifitas dan inovasi.
6)      Kelemahan pengetahuan dalam menciptakan merk. Merek merupakan hal yang sangat penting untuk membuat persepsi yang baik terhadap produknya. Namun hal ini masih kurang diperhatikan oleh pengusaha UMKM.
Oleh karena itu strategi pengembangan UMKM menghadapi MEA 2015 harus mampu mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Selain itu di era globalisasi ini UMKM juga harus mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi, salah satunya yaitu memanfaatkan internet. Internet akan memudahkan mereka melakukan promosi tanpa batas ruang, area dan waktu. Dengan demikian UMKM dapat membuat website mengenai produk yang mereka jual, agar memudahkan konsumen dalam mengenal produknya. Dengan promosi lewat internet konsumen yang jauh pun bisa melihat katalog produk dan jasa yang kita tawarkan.
Saat ini di dunia maya sudah sangat banyak website gratis yang bisa kita gunakan untuk mempromosikan produk dan jasa yang kita tawarkan. Saya ambil contoh ada iklan baris online, seperti: olx.com, jualo.com. Ada juga market place atau dalam bahasa indonesia tempat untuk memasarkan sesuatu. Karena dalam hal ini pemasaran yang dilakukan secara online, maka saya ambilkan contoh, seperti: tokopedia.com, bukalapak.com,kaskus.com dan masih banyak lagi. Bukan berarti dengan adanya kemudahan pemasaran lewat internet sudah dipermudah kemudian para pelaku UMKM bersantai-santai. Tetap pelaku UMKM harus lebih kreatif dalam pemasaran secara online. Karena kita harus selalu mengupdate katalog yang kita iklan kan secara online agar produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen. Denga kemudahan-kemudahan yang ini diharapkan UMKM di Indonesia semakin maju dan mampu bersaing dengan usaha kecil menengah dari negara anggota MEA yang lainnya. Sehingga kita benar-benar mampu menjadi juara di tingkat internasional dan meningkatkan kiprah ekspor UKM. Penyediaan fasilitas, program pelatihan dan pendanaan bagi usaha berskala kecil dan menengah perlu terus ditingkatkan, khususnya kiprah UKM dalam perdagangan internasional.




Bab 3
KESIMPULAN
AEC adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang direncanakan untuk dicapai pada tahun 2015. Dengan pencapaian tersebut maka ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan baris produksi dimana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas. Jika dilihat dari sisi potensi ekonomi, Indonesia merupakan salah satu emerging country yang saat ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi ASEAN. Prospek Indonesia sebagai negara dengan perekonomian nomor 16 di dunia, nomor 4 di Asia setelah China, Jepang dan India, serta terbesar di Asia Tenggara, semakin menjanjikan karena didukung oleh melimpahnya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim investasi yang makin kondusif. Selain itu, Indonesia telah memiliki system ekonomi yang baik, system ekonomi kerakyatan, untuk menghadapi MEA yang lebih ke paham liberal. Salah satu bentuk ekonomi kerakyatan adalah dengan dibentuknya koperasi. Maka dari itu, diperlukan lagi penggalakan dan pengenalan system ekonomi berbasis gotong royong agar tetap terjaganya kondisi ekonomi Indonesia. Dengan berkembangnya UMKM akan membuat stabilitas ekonomi negara Indonesia menjadi lebih baik.
SARAN
Program kebijakan penguatan daya saing telah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, antara lain penguatan UKM nasional. Hal tersebut penting untuk memfasilitasi UKM nasional yang berdaya saing tinggi, inovatif, dan kreatif, serta mampu melakukan perluasan pasar dari Masyaraka Ekonomi ASEAN. Tantangan Indonesia kedepan adalah mewujudkan perubahan yang berarti bagi kehidupan keseharian masyarakatnya. Indonesia harus berbenah dalam segala hal baik dari sisi regulasi dimana aturan hukum harus tegas, pemerintahan harus bersih, keadilan ekonomi harus diciptakan termasuk juga pemerataan, perlunya stabilitas politik, keamanan dan ketertiban sosial, inovasi teknologi, dan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Semoga seluruh masyarakat Indonesia bisa membantu untuk mewujudkan kehidupan ekonomi dan sosial yang layak agar bisa segera mewujudkan masyarakat ekonomi ASEAN tahun 2015.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar